my favorite

my favorite
ini bukanlah aku

daun

Selasa, 18 Agustus 2020

ESSAY "PBAK 2018"

 

BERSANUBARI ISLAM, BERJIWA NASIONALIS, BERFIKIR AKADEMIS
(
3B UNTUK
SAINTIS RELIGIUS)

Seorang ilmuwan yang mendalami ilmu pengetahuan alam disebut dengan saintis.  Dalam dunia sains mungkin seringkali hanya mendengar istilah saintis, namun untuk menjadi saintis muda khususnya di Indonesia ini maka menjadi saintis religius yang saintis bersanubari islamis, berjiwa nasionalis, serta dapat berfikir secara akademis. Makna religious sendiri menurut para ahli religius adalah suatu sikap dan perilaku yang taat atau patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta selalu menjalin kerukunan hidup antar pemeluk agama lain. (T.Ramli:2003).  Apa sih hubungannya? seorang saintis itu sepatutnya dapat memiliki pikiran yang eksak seperti ilmuwan-ilmuwan terdahulu yang telah berhasil menciptakan perubahan sains yang luar biasa. Nah dapat dilihat bahwa sudah saatnya saintis muda sekarang memiliki nilai dan ilmu yang lebih dengan tekad jiwa nasionalis yang mengakar, keimanan yang tak kan pernah goyah, serta dapat berpikir secara kritis.

Bersanubari Islami : seorang saintis religius harus memiliki sanubari yang islamis. Sanubari merupakan jantung hati atau lebih dimengerti dengan hati nurani. Memiliki hati nurani islam yang teguh dengan percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pandangan Fethullah Gulen mengenai sains dan islam yaitu, ketika membaca alam ia menegaskan adanya inervensi Tuhan yang terus menerus pada alam ini, dan berkeyakinan bahwa melakukan praktik sains addalah amal ibadah. Ketika nilai-nilai  ketuhanan dimasukan ke dalam proses sains, di samping menghasilkan teori, baik ilmu eksakta maupun non eksak  yang sesuai dengan sudut pandang dan pemahaman islam juga akan menghasilkan produk yang bersifat materi dari proses eksperimen , yang sarat dengan nilai-nilai ruhiah yang puncaknya bermuara pada tercapainya keridhoan Allah. Seorang ilmuan muslim akan mengintegrasikan antara penemuan ilmiah yang bersifat materi denagn kesadaran ruhiah, nilai ruhiah yang paling tinggi ialah ketika seseorang merasa dekat dngan Allah dan merasa mendapat ridho Allah.

Berijiwa Nasionalis: Nasionalisme merupakan penyatuan sikap cinta tanah air dalam sebuah negara bangsa. Negara Indonesia dibangun berdasarkan asas bhineka tunggal ika yang memiliki arti berbeda-beda namun tetap satu jua. Nilai-nilai luhur islam dimasukkan ke dalam UUD 1945 dan pancasila bertujuan  untuk menjaga persatuan negara Indonesia. Dewasa ini hangat diperbincangkan mengenai jiwa nasionalis dalam segi apapun. Tak kalah  dalam segi akademik yag megarah dalam duia sais. Menjadi Saintis yang religious uga harus menanamkan jiwa nasionalis, yang memiliki hasrat untuk mencapai kesatuan, dengan cara selalu bersikap jujur dalam hal apapun, saling bertoleransi, dapat mengelola sumber daya yang ada, menggunakan ilmu untuk hal yang positif serta dapat mengeksploitasi ilmu dan mengembangkan kreativitas.

Berpikir Akademis : Berpikir secara akademis, yang bersifat ilmiah, bersifat ilmu pegetahuan, bersifat teori. Berpikir secara ilmiah ialah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, megembangkan dan sebagainya. Menggunaka prinsip ilmu pengetahuan atau prinsip prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sebagai saintis mudaa diharapkan dapat mempunyai pemikiran yang bukan hanya sekedar muncul dari emosional dan justifikasi, namun sebuah karya intelektual yang hadir secara ilmiah atas dasar validitas dan analisis suatu data. Menggunakan akal budi untuk menelaah sesuatu dengan hati-hati. Sehingga mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat.

“kebanyakan orang mengtakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkn seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkan” merupakan pendapat sang mascot ilmuwan modern. Untuk mengembangkan dunia ini seorang saintis harus mampu untuk bepikir jauh ke depan. Dikutip dari selaras.com peran saintis jadilah rujukan yang benar. Pertahankan etika di dalam penelitian. Jangan menyelewengkan hasil demi tercapainya hipoteseis yang benar. Seorang saintis seharusnya menjadi penerang dalam kegelapan, yang membawa kebenaran kepada massa. Para saintis muda generasi penerus bangsa  marilah menjadi saintis yang religious. Tidak hanya dapat berpkir secara nasional tetapi juga agamis. Dalam hubungannya ketiga itu sangat bersenyawa sehingga memiliki hubungan satu sama lain. Dalam sebuah penelitian membutuhkan kecermatan, tanggung jawab, kejujuran, mendapat ridho  Tuhan demi keberhaslan sebuah penelitian. Bereskpektasi meadi seorang saintis religious yang bersanubari islamis, berjiwa nasioalis serta dapat berpiir secara akademis, tetap satu tujuan mari bersama menjaga keutuhan bangsa ini. Selalu berpikir kritis dan selalu menciptakn inovasi baru untuk kemajuan bangsa, tanggung jawab dalam menjalankan tugas, tak lupa utk selalu berpedoman pada Al-Quran, sil-sila Pancasila, & UUD 45. Tidak pernah lengah untuk selalu berdoa dan berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa atas usaha yang dilakukan.

 

 

Begitu banyak referensi yang saya baca untuk membuat esai ini, terima kasih J

Sabtu, 18 Juli 2020

images (6).jpgEpisode terakhir DORAEMON bikin nangis -__-
Tiga episode DORAEMON yang pasti
Kisah pertama dan paling optimistik dipublikasikan oleh Nobuo Satu. Diceritakan suatu hari, Nobita pulang ke rumah dan merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tapi tak lama, ia menyadari ada sesuatu yang salah dengan Doraemon; robot kesayangannya itu hanya diam dan tak menjawab keluhannya. Ia pun segera menelepon Dorami, adik Doraemon, dan meminta petunjuk darinya. Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memori di bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya; termasuk tentang Nobita.
Disaat bersamaan, polisi-waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya "perjalanan waktu" dan menghalangi Nobita yang berusaha membawa Doraemon untuk diperbaiki pada masa depan. Dorami kemudian memberikan pilihan: nekat menerobos polisi-waktu, memperbaiki Doraemon pada masa depan dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon; Nobita memilih cara kedua. Nobita yang sangat kehilangan Doraemon kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, tiga tahun kemudian Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik dan menjadi seseorang yang sangat populer di sekolahnya. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang, ia menjadi seorang kutubuku yang selalu menyendiri. Dua puluh sembilan tahun kemudian, diceritakan Dekisugi yang telah menjadi presiden Jepang, mengadakan reuni dengan Zuneo dan Giant. Ketiganya membahas mengenai masalah tentang "hilangnya" Doraemon dan tentang Time Paradox; sebuah teori yang menjelaskan bahwa sejarah dunia dapat berubah dengan diciptakannya mesin waktu. dan dari percakapan itulah terpapar alasan kenapa patroli waktu tak memberikan izin Nobita untuk memperbaiki Doraemon pada masa depan, karena Nobita itu sendiri yang menciptakan Doraemon. Setelah diperbaiki, doraemon menjadi mempunyai telinga dan berwarna kuning, dipeluknya erat-erat Doraemon. Dan mereka hidup bahagia selamanya.
Yang kedua, akhir yang lebih pesimistik mengusulkan bahwa Nobita menderita autisme dan semua karakter yang ada (termasuk Doraemon) hanyalah karakter fiksi dalam imajinasinya saja. Gagasan bahwa Nobita yang sakit dan sekarat membayangkan semua seri di tempat tidurnya untuk membantunya menghilangkan depresi dan rasa sakitnya membuat marah banyak fans. Banyak fans di Jepang protes di luar kantor utama penerbit dari seri setelah mengetahui tentang hal ini. Penerbit akhirnya mengeluarkan pernyataan publik bahwa hal ini tidak benar.
Yang ketiga berisi bahwa Nobita jatuh dan kepalanya terbentur batu. Ia mengalami koma. Untuk mendapatkan uang operasi agar Nobita selamat, Doraemon menjual seluruh peralatannya di kantong ajaibnya. Sayangnya, operasi tersebut gagal. Doraemon menjual semua peralatannya kecuali satu alat yang ia gunakan untuk memperbolehkan Nobita pergi kemanapun ia mau. Pada akhirnya, Nobita ingin pergi ke surga.
Berikut tampilan cuplikan gambar mengenai ending doraemon yang dibuat oleh salah satu fans :
Hal yang paling membuat kisah doraemon begitu menyedihkan sekaligus inspiratif adalah pelajaran bagi kita untuk mengerti bahwa bila kita mau berusaha untuk berhasil. kita tidak hanya bisa menunggu keberhasilan itu datang dengan waktu, tapi kita membutuhkan perjuangan. Perjuangan untuk menghasilkan keberhasilan dengan jalan yang mungkin kita lalui denan penuh air mata. Semoga kisah doraemon akan selalu menjadi hal yang indah dalam hidup kita.
salam baling-baling bamboo…..
reference : notes by fb: Agnes Davonar